Jangan Kau Hancurkan
Bangsamu Sendiri
Hai bangsaku…..
kenapa engkau selalu ribut,
kenapa engkau tidak berpikir jauh,
kenapa engkau hanya memikirkan kepentingan yang sempit,
kenapa engkau lupa indonesia ini,
jangan terlalu berpikir sempit
coba tengok lagi siapa lawan politikmu, sainganmu, desa sebelah yang telah engkau keroyok, atau orang yang telah kau kalahkan hari ini, orang yang telah kau sakiti hari ini, dan segudang perbuatan yang tidak pantas kita lakukan terhadap sesama.
Bangsa ini seharusnya lebih mengedepankan rasa kekuatan, kesatuan persatuan, kebangsaan di atas segala kepentingan sempit sehingga lebih kompak mengurus negeri ini.
Berpikirlah kita satu indonesia,
lawan politikku adalah partnerku,
tundukkan bahwa kita tidak bisa sendirian,
kalaupun semua orang aku musnahkan sehingga tidak ada saingan,
aku akan merasa sepi sendirian,
kenapa engkau selalu ribut,
kenapa engkau tidak berpikir jauh,
kenapa engkau hanya memikirkan kepentingan yang sempit,
kenapa engkau lupa indonesia ini,
jangan terlalu berpikir sempit
coba tengok lagi siapa lawan politikmu, sainganmu, desa sebelah yang telah engkau keroyok, atau orang yang telah kau kalahkan hari ini, orang yang telah kau sakiti hari ini, dan segudang perbuatan yang tidak pantas kita lakukan terhadap sesama.
Bangsa ini seharusnya lebih mengedepankan rasa kekuatan, kesatuan persatuan, kebangsaan di atas segala kepentingan sempit sehingga lebih kompak mengurus negeri ini.
Berpikirlah kita satu indonesia,
lawan politikku adalah partnerku,
tundukkan bahwa kita tidak bisa sendirian,
kalaupun semua orang aku musnahkan sehingga tidak ada saingan,
aku akan merasa sepi sendirian,
Hormati orang sekeliling,
kita bukanlah apa-apa,
bangsaku adalah yang terbaik buatku,
jadi jangan pukul/sakiti kalau dia (warga negara Indonesia, bangsa Indonesia, berbahasa indonesia)
kalaupun kau pukul satu diantara mereka,
kau telah memukul dirimu sendiri,
kalaupun kau gusur mereka kau telah menyingkirkan sebagian dirimu,
wahai bangsaku,
kau adalah satu
rakyat jelata, petani di desa terpencil yang bernyalakan lampu teplok, sampai kau yang di gedung bertingkat di jakarta, berdasi, bergelar paling tinggi sekalipun dari mana kau lahir, dimana kau dibesarkan, siapa yang membersarkanmu.
Kalau kau merasa bukan orang indonesia, pergilah dimana kau menganggap itu komunitasmu,
jangan kau rusak bangsaku, jangan kau hancurkan negeriku.
Kalau kau ingin hidup sendiri dan kau musnahkan orang di sekelilingmu (sainganmu) pergilah ke planet lain dengan segudang harta yang kau miliki dan kepandaian yang telah kau dapat karena kau telah merasa hebat paling bisa paling berkuasa paling benar dan hanya kau yang merasa boleh menempati indonesia ini.
Buatlah duniamu sendiri di sana, jangan kau buat indonesia ini seperti keinginan di otakmu yang sebenarnya sempit tapi kau merasa lebih luas dari jakarta.
Apakah kau telah lupa siapa nenek moyangmu yang telah melahirkan kamu, yang telah merintis membangun bangsa ini.
Sayang sekali, yang kau gusur yang kau pukul yang kau kalahkan adalah bangsamu, yang kau kalahkan adalah calon pembangun bangsa ini.
Kau aku dan semua adalah pemilik bangsa dan negeri ini
Indahnya dan damainya kalau kau aku dan kita semua bersama.
kita bukanlah apa-apa,
bangsaku adalah yang terbaik buatku,
jadi jangan pukul/sakiti kalau dia (warga negara Indonesia, bangsa Indonesia, berbahasa indonesia)
kalaupun kau pukul satu diantara mereka,
kau telah memukul dirimu sendiri,
kalaupun kau gusur mereka kau telah menyingkirkan sebagian dirimu,
wahai bangsaku,
kau adalah satu
rakyat jelata, petani di desa terpencil yang bernyalakan lampu teplok, sampai kau yang di gedung bertingkat di jakarta, berdasi, bergelar paling tinggi sekalipun dari mana kau lahir, dimana kau dibesarkan, siapa yang membersarkanmu.
Kalau kau merasa bukan orang indonesia, pergilah dimana kau menganggap itu komunitasmu,
jangan kau rusak bangsaku, jangan kau hancurkan negeriku.
Kalau kau ingin hidup sendiri dan kau musnahkan orang di sekelilingmu (sainganmu) pergilah ke planet lain dengan segudang harta yang kau miliki dan kepandaian yang telah kau dapat karena kau telah merasa hebat paling bisa paling berkuasa paling benar dan hanya kau yang merasa boleh menempati indonesia ini.
Buatlah duniamu sendiri di sana, jangan kau buat indonesia ini seperti keinginan di otakmu yang sebenarnya sempit tapi kau merasa lebih luas dari jakarta.
Apakah kau telah lupa siapa nenek moyangmu yang telah melahirkan kamu, yang telah merintis membangun bangsa ini.
Sayang sekali, yang kau gusur yang kau pukul yang kau kalahkan adalah bangsamu, yang kau kalahkan adalah calon pembangun bangsa ini.
Kau aku dan semua adalah pemilik bangsa dan negeri ini
Indahnya dan damainya kalau kau aku dan kita semua bersama.
Jangan sampai kau aku dan kita semua menyesal setelah bangsa ini hancur nanti baru kita sadar ternyata kau aku dan kita semua telah salah selama ini...
Jangan.... Jangan .... Jangan... Sampai hal itu terjadi.
Anak bangsa